Psikopatologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari proses dan perkembangan gangguan mental.
Pendekatan Medis pada Gangguan Mental
- Tradisi psikiatri medis paling
terwakili oleh Emil Kraepelin (1855 – 1926). Ia mencoba
mendaftar gejala-gejala yang tampak dari disfungsi mental, kemudian
mengklasifikasikan pasien berdasarkan pola simtom dan mengidentifikasi
serta mengklasifikasikan penyakit mental.
- Kraepelin melabel 2 penyakit
mental parah yang paling umum yakni dementia praecox(sekarang
lebih dikenal dengan sebutan skizofrenia, dari istilah Eugen Bleuler) dan manic-depressive
psychosis.
Pendekatan
psikologis pada gangguan mental
- Psikopatologi tidak hanya
mengetengahkan konsep penyakit psychological functioning, tapi
juga mengetengahkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor
psikologis.
- Orientasi psikogenik muncul pada
studi tentang histeria, yaitu suatu kondisi neurotis yang sering ditandai
dengan gejala fisik seperti, mati rasa, kebutaan dan juga gejala
behavioral seperti kehilangan memori, kepribadian atau kondisi emosi yang
tidak menentu. Pada abad 18 dan 19, di Eropa banyak dijumpai subjek yang
mengalami simtom histeria tersebut.
- Untuk menjelaskan terjadinya
histeria tersebut, muncul beberapa pandangan yang berorientasi
psikogenik. Salah satunya adalah dokter Austria, Franz
Anton Mesmer (1734 – 1815).
- Studi tentang histeria ini
menggunakan metode hipnotis. Di bawah kondisi hipnotis, pasien dengan
histeria dapat memunculkan kembali simtom histeria yang biasanya muncul.
Hipnotis kemudian menjadi suatu metode yang penting dalam treatment
psikologis, terutama psikoanalisa yang biasa menggunakan asosiasi bebas
dan interpretasi mimpi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar.
- Selain hipnotis, metode lain yang
digunakan untuk melakukan terapi pada gangguan mental adalah katarsis yang
dikenalkan oleh Josef Breuer dan kemudian dikembangkan
oleh Sigmund Freud.
- Katarsis adalah
suatu metode terapeutik dimana pasien diminta untuk mengingat kembali dan
melepaskan emosi yang tidak menyenangkan, mengalami kembali ketegangan dan
ketidakbahagiaannya dengan tujuan untuk melepaskan dari penderitaan
emosional.
- Mesmer, Charcot, Breuer dan Freud
mengembangkan metode hipnotis dan katarsis. Hal itu menunjukkan adanya
orientasi psikogenik terhadap gangguan mental.
Model
Disfungsi Psikologis
Model Medis : disfungsi psikologis terjadi karena adanya
gangguan organis, misalnya seperti depresi dan skizofrenia kronis yang
disebabkan oleh adanya gangguan pada otak.
Model Psikodinamik : disfungsi psikologis lebih mengarah pada
proses ketidaksadaran, dimana pusat ketidaksadaran sebagai pusat perilaku yang
dominan, yaitu id. Ego dan superego yang saling berinteraksi dan sewaktu-waktu
dapat menimbulkan konflik. Konflik ini menimbulkan kecemasan hingga menjadi
gangguan psikologis.
Model Belajar : disfungsi psikologis terjadi karena adanya
kesalahan dalam proses belajar individu
Model Sistem : disfungsi psikologis terjadi karena
seseorang merasa tersakiti bila menjalin hubungan sosial, seseorang berusaha
mengubah peran atau interaksinya dengan lingkungan sosial tanpa memiliki
keterampilan untuk mengatasi.
Klasifikasi Gangguan Jiwa pada PPDGJ ( Pedoman Penggolongan
Penyakit dan Diagnosis Gangguan Jiwa)
F0 Gangguan Mental Organik,
termasuk Gangguan Mental Simtomatik
Gangguan mental organic = gangguan mental yang
berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak. Gangguan mental
simtomatik = pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder
penyakit/gangguuan sistemik di luar otak.
Gambaran utama:
· Gangguan fungsi kongnitif
· Gangguan sensorium – kesadaran, perhatian
· Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi
(halusinasi), isi pikir (waham), mood dan emosi
Fl Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Alkohol dan Zat Psikoaktif Lainnya
F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal
dan Gangguan Waham
Skizofrenia ditandai dengan penyimpangan
fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang
tidak wajar atau tumpul. Kesadaran jernih dan kemampuan intelektual tetap,
walaupun kemunduran kognitif dapat berkembang kemudian
F3 Gangguan Suasana
Perasaan (Mood Afektif)
Kelainan fundamental perubahan suasana
perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa
anxietas), atau kearah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan afek
biasanya disertai perubahan keseluruhan tingkat aktivitas dan kebanyakan gejala
lain adalah sekunder terhadap perubahan itu
F4 Gangguan Neurotik,
Gangguan Somatoform dan GangguanTerkait Stres
F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan
dengan GangguanFisiologis dan Faktor Fisik
F6 Gangguan Kepribadian
dan Perilaku Masa dewasa
Kondisi klinis bermakna dan pola perilaku
cenderung menetap, dan merupakan ekspresi pola hidup yang khas dari seseorang
dan cara berhubungan dengan diri sendiri maupun orang lain. Beberapa kondisi
dan pola perilaku tersebut berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sebagai hasil interaksi faktor-faktor konstitusi dan
pengalaman hidup, sedangkan lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya.
F7 Retardasi Mental
Keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau
tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya ketrampilan
selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara
menyeluruh. Dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik
lain. Hendaya perilaku adaptif selalu ada.
F8 Gangguan
Perkembangan Psikologis
Gambaran umum
· Onset bervariasi selama masa bayi atau kanak-kanak
·Adanya keterlambatan perkembangan fungsi-fungsi
yang berhubungan erat dengan kematangan biologis susunan saraf pusat
· Berlangsung terus-menerus tanpa remisi dan kekambuhan yang khas
bagi banyak gangguan jiwa
Pada
sebagian besar kasus, fungsi yang dipengaruji termasuk bahasa, ketrampilan
visuo-spasial, koordinasi motorik. Yang khas adalah hendayanya berkurang secara
progresif dengan bertambahnya usia
F9 Gangguan Perilaku dan
Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan Remaja
Diagnosis
Multiaksial
◦ Aksis I :
gangguan klinis dan kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
◦ Aksis II : gangguan kepribadian, retardasi
mental
◦ Aksis III : kondisi medik umum/disfungsi medis
◦ Aksis IV: masalah psikososial dan lingkungan
◦ Aksis V : penilaian fungsi adaptif klien
secara global
Tidak ada komentar:
Posting Komentar